Minggu, 18 Mei 2014

Sebuah Nama Untuk Kekosongan

Tidak terlalu penting, apakah hari ini ditutup dengan tawa atau tangis, keduanya hanya berbatas tirai yang teramat tipis. Keduanya berada dalam kepingan yang sama. Untuk bergantian menuju sebuah pintu, masuk ke dalam ruang jiwa.

Dalam kekosongan yang tak selalu tanpa nama, ia adalah kelelahan kita untuk mengejar, menunggu, atau mempertahankan. Sampai kita berhenti di batas kefanaan dan  melihat, bahwa cinta, kesetiaan, keindahan, seluruhnya hanyalah lautan ombak. Yang akan terus berlalu, berganti, dan berhenti.

Di hadapan jiwa yang selalu ingkar pada yang fana, cinta, keindahan, kesetiaan, menjadi teramat rapuh dan menyakitkan! Cinta dan kesedihan selalu hadirkan rasa yang sama: ketakutan!

Sampai kita berhenti di batas kefanaan itu sendiri dan bersama gelap,  ketiadaan, luka…
Untuk tahu bahwa kebersamaan dan perpisahan adalah  kosongan yang sama.

Hingga kita mengerti bahwa tangis, tawa, adalah kenangan yang bernama.
Yang mengisi jiwa, yang menghidupkan.

Cikuya, 18 Mei 2014

3 komentar:

HeartFX mengatakan...

Tetap memberikan yang terbaik untuk kebaikan umat

Semangatmu tak pernah surut..Aku hanya bisa meberikan acungan 2 jempol dan salut...

HeartFX mengatakan...

Tetap memberikan yang terbaik untuk kebaikan umat

Semangatmu tak pernah surut..Aku hanya bisa meberikan acungan 2 jempol dan salut...

sitinurrofiqoh mengatakan...

Hehe..makasih yo..?