Tidak terlalu penting, apakah hari ini
ditutup dengan tawa atau tangis, keduanya hanya berbatas tirai yang teramat tipis.
Keduanya berada dalam kepingan yang sama. Untuk bergantian menuju sebuah pintu,
masuk ke dalam ruang jiwa.
Dalam kekosongan yang tak selalu tanpa nama,
ia adalah kelelahan kita untuk mengejar, menunggu, atau mempertahankan. Sampai
kita berhenti di batas kefanaan dan melihat, bahwa cinta, kesetiaan, keindahan, seluruhnya
hanyalah lautan ombak. Yang akan terus berlalu, berganti, dan berhenti.
Di hadapan jiwa yang selalu ingkar pada
yang fana, cinta, keindahan, kesetiaan, menjadi teramat rapuh dan menyakitkan! Cinta
dan kesedihan selalu hadirkan rasa yang sama: ketakutan!
Sampai kita berhenti di batas kefanaan
itu sendiri dan bersama gelap, ketiadaan, luka…
Untuk tahu bahwa kebersamaan dan perpisahan
adalah kosongan yang sama.
Hingga kita mengerti bahwa tangis, tawa,
adalah kenangan yang bernama.
Yang mengisi jiwa, yang menghidupkan.
Cikuya, 18 Mei 2014
3 komentar:
Tetap memberikan yang terbaik untuk kebaikan umat
Semangatmu tak pernah surut..Aku hanya bisa meberikan acungan 2 jempol dan salut...
Tetap memberikan yang terbaik untuk kebaikan umat
Semangatmu tak pernah surut..Aku hanya bisa meberikan acungan 2 jempol dan salut...
Hehe..makasih yo..?
Posting Komentar