Hari ini Emak dandan
Tapi bukan dengan kain samping yang biasa ia gunakan
Hari ini emak dandan, tanpa kebaya seperti biasanya
Ia terlihat lebih cantik
Meski ekspresi di wajahnya sunyi bagai dataran semeru yang pernah kudaki
Ia bak ratu sehari, dan seluruh perhatian tetangga engkau curi
Kulihat ia tersenyum, meski keinginannya belum kukabulkan
Keinginan melihatku memiliki pekerjaan
Keinginan mengganti kebaya dan kain pudarnya
Tapi ia kini diam, meski kutahu percakapan yang lalu belum selesai
Mungkin ia tak ingin terlalu jauh mendengar kekasaranku
Dan kemarin, tak setetes airpun ia teguk.
Emak marah padaku?
Ini hari ibu, iiinkan aku bersujud di kakimu
Menyematkan penghormatan untukmu
Tapi…kenapa kakimu beku?
Kemarin, ketika dunia memberi penghormatan bagi para ibu
Semua kerabat, tetangga, dan sanak-saudara melakukan untuknya
Hari ini Emak bak pengantin, diiring menuju tempatnya yang terakhir
Emak pergi, meningglkan kebaya pudar yang belum sempat kuganti
23 Desember 2011 pukul 12:36 (catatan untuk seorang teman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar