Selasa, 12 Oktober 2010

Istana Pasir

Puisi

Berdiri kukuh di dalam jiwa
Megahnya melebihi isi semesta
Berpilar dari dusta ke dusta
Sampai kapan?

Ia menjulang megah bersama datangnya gelombang
Pasangnya melambungkan angan
Membawa kita berlayar makin jauh
Tapi bangunan di tepi, jauh lebih kukuh
Kapan kita berlabuh?

Sebentar lagi gelombang akan surut
Tak lama lagi kita akan ke tepi
Dan istana pun terberai
Bersama langkah kita yang saling menjauh

Kita tinggalkan sebuah bangunan
Menuju ke bangunan yang lain
Kau menuju pintu sebuah rumah
Aku membuka pintu rumah yang lain

Keteguhan hati kita mulai rapuh
Bagai bayang-bayang kukuh
Meski ada namun tak bisa disentuh
Terserak dihempas debur ombak

Ombak yang terus bergemuruh
Terus pasang
Terus bergelora
Sunyi tanpa jeda
Sunyi...mendengar suara sendiri

Dan kita...
Tak lagi, bisa menyentuh

Jakarta, 12 Oktober 2010 (Fiqoh)

Tidak ada komentar: